Lifepatch adalah komunitas yang terbentuk di Yogyakarta pada 26 Maret 2012. Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini terfokus pada seni dan pendidikan dalam ilmu pengetahuan dan terknologi, serta kegunaannya di masyarakat. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan inovasi teknologi pada bidang biologi, lingkungan, dan digital. Lifepatch memiliki prinsip berupa metode DIY (Do It Yourself) dan DIWO (Do With Others) dalam kegiatannya. Cara yang dilakukan adalah dengan mengundang pihak lain untuk berpartisipasi bersama untuk memeriksa, mengeksplorasi, mengembangkan, serta memaksimalkan fungsi dari teknologi yang digunakan di masyarakat. Melalui proses yang dilakukan tersebut, Lifepatch bertujuan untuk menemukan cara baru yang lebih efektif, baik bagi setiap anggota masyarakat ataupun antara anggota masyarakat, dengan berbagai jenis ilmu yang terlibat.

Saat ini seniman yang tercatat tergabung dalam Lifepatch antara lain: Agus Tri Budiarto, Nur Akbar Arofatullah, Budi Prakosa, Andreas Siagian, Agung Geger, Arifin Wicaksono, Adhari Donora, Ferial Afiff, Wawies Wisnu Wisdantio, Dholy Husada, dan Sita Magfira. Hingga 2016, Lifepatch setidaknya telah mengerjakan 34 project dan telah mengadakan 78 workshop.

Karya dari Lifepatch yang berjudul “Dining Space Project” menjadi salah satu karya yang dipamerkan dalam Jakarta Bienalle 2013. Karya tersebut merupakan hasil pemikiran Lifepatch mengenai makna pangan sebagai kebutuhan dasar manusia yang menjadi tidak jelas. Tingginya permintaan pasar terhadap jenis makanan tertentu tidak diimbangi dengan naiknya kesejahteraan para petani, yang dipandang sebagai produsen utama.

(profil ini ditulis pada Agustus 2016)

http://lifepatch.org/

Katalog Jakarta Bienalle 2013 705 J 15/2013